Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Mengenal Distrik Eipomek, Papua.

Gambar
Indonesia Merdeka berusia 74 Tahun, namun di Kampung Lalakon, Distrik Eipomek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. belum tersentuh dengan baik dalam segala hal. Distrik Eipomek yang terdiri dari 14 Desa ini, belum ada segala fasilitas umum yang ada di Kota seperti: 1. Jalan Raya Beraspal, 2. Jembatan Besi, 3. Rumah Beton atau Senk 4. Mobil, 5. Motor, 6. Listrik 7. Dll. Segala Sesuatu yang ada di kota 90 % belum ada di Pedalaman ini.. Kami hanya membutuhkan: 1. Pendidikan (PAUD, TK, SD, SMP dan SMA). 2. Puskesmas yang memadaih dalam segala hal sesuai kebutuhan warga setempat, 3. Sembako yang harganya bisa terjangkau, 4. Aalat-Alat Bertani (Sekop, Parang, Linggis, Jangkul dll.) Gambar #1. Warga Kampung Lalakon pulang ke rumah dari Kebun,. Gambar #1a. Warga Kampung Lalakon pulang ke rumah dari Kebun,. Gambar #1b. Warga Kampung Lalakon pulang ke rumah dari Kebun,.

ACARA PLANTIKAN PENGURUS DAN PRESMIAN KANTOR KLASIS EIPA..

Gambar
Pada Tanggal 24 Juli 2019,  menjadi sejarah baru bagi warga Distrik Eipomek dan Pamek,  di Suku Ketengban, Pegunungan Tengah Provinsi Papua.. Karena hari itulah diresmikan Kantor Klasis EIPOMEK-PAMEK (EIPA) sekaligus menahbiskan Ketua Klasis dan para Pengurusnya.. Gambar #1. Para Pimpinan dan Pengurus Kantor Klasis EIPA. Berikut Nama-nama dari kiri ke kanan: 1. Pdt. Lenus Nabyal (Ketua Klasis) 2. Andi Mirin (Wakil Ketua Klasis) 3. Esau Salawa (Sekertaris 1) 4. Esep Tengket (Wakil Sekertaris) 5. Enos Gona (Bendahar 1) 6. Armin Sull (Wakil Bendahara). #Gambar 2. Warga Klasis EIPA Sedang mengikuti Ibadah  Dalam rangka Proses Pelantikan Ketua Klasis dan para pengurusnya serta Presmian Kantor Klasis EIPA #Gambar 3. Warga Klasis EIPA Sedang mengikuti Ibadah  Dalam rangka Proses Pelantikan Ketua Klasis dan para pengurusnya serta Presmian Kantor Klasis EIPA. #Gambar 4. Warga Klasis EIPA Sedang mengikuti Ibadah  Dalam rangka

Saran-Saran bagi Pelayanan Penginjilan di Suku Ketengban

Saran-Saran Pada bagian akhir ini, peneliti memberikan saran-saran kepada berbagai pihak terkait dengan topik yang telah diteliti. Adapun saran-saran tersebut adalah: Pertama, kepada Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta (STT-Ekumene) Jakarta, sebagai Perguruan Tinggi Teologi untuk perkembangan dan kemajuan penyelidikan mengenai, “mengevaluasi secara teoretis, metode penginjilan guna peningkatan penjangkauan jiwa-jiwa baru, supaya kualitas rohani yang baik bagi orang-orang di suku Ketengban”. Maka, peneliti menyarankan untuk lebih mendalami lagi, sehingga dapat menghasilkan temuan teori yang semakin komprehensif, demi penjangkauan jiwa baru. Kedua, kepada setiap pembaca maupun peneliti berikutnya yang sedang atau akan terlibat dalam proses penyelidikan tentang, “mengevaluasi secara teoretis, guna peningkatan penjangkauan jiwa-jiwa baru dengan cara memberitakan Injil Kristus dan mengajarkan kualitas Rohani kepada orang-orang di suku Ketengban”. Seperti halnya para gembala

Implikasi bagi Pelayanan Penginjilan di Suku Ketengban

Implikasi Dengan “m engevaluasi secara teoretis , supaya meningkatkan penjangkauan jiwa-jiwa baru dengan cara memberitakan Injil Kristus, supaya kualitas rohani mereka sesuai dengan standar alkitabiah, bagi orang-orang yang ada di suku Ketengban, maka implikasinnya adalah sebagai berikut: Pertama, t im misi PUFST , dengan segala usaha untuk menjangkau orang-orang yang ada di s uku Ketengban , ini pun adalah dibawah campur tangan Tuhan. Setiap orang yang percaya menjadi m engasihi Allah dengan sepenuh hati, dengan cara bertekun dalam pengajaran f irman Allah. Jadi, untuk keselamatan manusia dari hukuman kekal oleh karena dosa adalah inisiatif Allah dengan kasih-Nya . Kedua, t im misi PUFST , telah mendapatkan kasih karunia dari Allah, dengan dikeluarkan dari kegelapan dosa kepada terang-Nya yang ajaib. Maka dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, dan pergi memberitakan Injil Kristus kepada se mua orang (Markus 16:15). Ketiga, t im misi PUFST ,

Kualitas Kehidupan Rohani Orang-Orang Percaya di Suku Ketengban

Kualitas Kehidupan Rohani Orang Percaya Di Suku Ketengban Pertama, suka persekutuan: supaya orang-orang di suku Ketengban, memiliki tujuan hidup yang baik yaitu, dengan membangun relasi antara sesama jemaat satu sama lain, sebagai bukti nyata iman mereka kepada Tuhan Yesus. Kedua, menyenangkan hati Tuhan: supaya orang-orang di suku Ketengban, dapat memahami bahwa, tujuan hidup orang percaya adalah untuk menyenangkan hati Tuhan melalui tutur kata dan tindakan. Ketiga, kehidupannya penuh dengan Roh Kudus: supaya orang-orang di suku Ketengban, dapat memahami tujuan hidup serta melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Tuhan berdasarkan tuntunan Roh Kudus. Keempat, menjadi serupa dengan gambaran Allah: supaya orang-orang di suku Ketengban, dapat mengetahui dan memahami bahwa, manusia sangat berharga di hadapan-Nya, karena Ia menciptakan serupa dengan gambaran-Nya. Kelima, memuliakan Allah: supaya orang-orang di suku Ketengban, dapat memuliakan Allah melalui tutur kata

Metode Penjangkauan Jiwa

Penjangkauan Jiwa-Jiwa Baru Di Suku Ketengban Peneliti dan tim misi PUFST, yang telah melakukan pelayanan penginjilan kepada orang-orang di suku Ketengban. Setiap warga setempat yang sudah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, supaya mereka menjadi saksi Kristus untuk orang-orang yang tinggal di luar atau jahu dari suku Ketengban, agar mereka diselamatkan melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Berikut ini beberapa metode yang dianggap relevan/tepat untuk dipergunkan oleh tim misi PUFST untuk melakukan pelayanan penginjilan adalah: Pertama, membuat kelompok belajar Alkitab dan tanya jawab Alkitab di setiap kampung, supaya semua warga setempat mengambil bagian untuk ikut terlibat dalam belajar Alkitab, bersama dengan tim misi dan warga setempat. Kedua, mengajarkan tentang Yesus dengan alat peraga, kepada orang-orang di suku Ketengban, supaya mudah diterima dan dipahami, maksud dan tujuan yang disampaikan oleh tim misi PUFST. Ketiga, mengadakan bibl

Metode Penginjilan Yang Relevan di Suku Ketengban, Papua

Metode Pelayanan Penginjilan Yang Relevan Bagi Suku Ketengban Adapun metode-metode pelayanan penginjilan oleh tim misi PUFST, yang telah peneliti mengevaluasi secara teoretis adalah sebagai berikut: Pertama, pelayanan yang bersifat kontesktual interpersonal , hal ini penting untuk dilakukan oleh tim misi PUFST dalam pelayanan penginjilan kepada orang-orang di suku Ketengban. Pelayanan ini dengan cara menemui secara pribadi kepada setiap penduduk setempat, untuk berintraksi mengenai situasi dan kondisi yang ada di daerah tersebut. Berinteraksi dengan perseorangan untuk menanyakan dan membahas mengenai sifat atau karakter atau pun kebiasaan orang-orang setempat. Serta berinteraksi dengan perseorangan untuk memperkenalkan Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat. Serta berinteraksi untuk mengarahkan satu persatu mereka yang bersedia percaya kepada Tuhan. Kedua, pelayanan yang bersifat kontekstual papan (rumah) , seseorang yang menyerahkan diri sepenuh hati untuk mengabdi

Penginjilan di Suku Ketengban

  Tujuan Penginjilan Pada dasarnya yang harus disadari adalah, pelayanan di kota-kota besar maupun di kota-kota kecil tidak sama dengan yang pelayanan di suku Ketengban. Banyak hal yang harus dipelajari dan menyesuaikan diri dengan penduduk setempat, demi Injil Kristus dapat diberitakan kepada mereka. Peneliti dan tim misi PUFST, mengadakan pelayanan kepada orang-orang di suku Ketengban, salah satu cara yang efektif untuk dapat tersampaikan firman Tuhan adalah harus menyesuaikan diri dengan orang-orang yang ada disana, baik melalui tempat tinggal, makanan, minuman dan kondisi yang ada di sana, supaya peneliti dan tim misi PUFST, dapat melakukan pelayanan dengan baik. Harus diadakan juga follow up dua atau tiga bulan sekali, sesuai dengan kesepakatan, supaya dapat meningkatkan pelayanan dengan baik. Mengontrol kepada jemaat yang sudah percaya Tuhan agar bisa terlayani dengan baik dan tetap hidup dalam iman kepada Tuhan Yesus. Membawa jemaat untuk selalu mengandalkan Tuhan

Kualitas Kehidupan Orang Percaya di Suku Ketengban

Kualitas Kehidupan Rohani Orang Percaya Berikut ini, peneliti telah memaparkan metode dan harapan bagi orang-orang di suku Ketengban, mengenai kualitas rohani dalam kehidupan mereka menjadi nyata adalah antara lain: Pertama, diadakan persekutuan: supaya orang-orang di suku Ketengban, agar harus memiliki tujuan hidup dengan membangun hubungan yang baik dengan sesama manusia, berlaku untuk semua manusia tanpa membedakan. Kedua, diberikan pemahaman untuk menyenangkan hati Tuhan: supaya orang-orang di suku Ketengban, untuk memahami bahwa, Tuhan menciptakan manusia bukan untuk membuat-Nya sedih, melainkan untuk menyenangkan hati-Nya sebagaimana Tuhan Yesus sudah hidup di bumi dan taat sampai mati di kayu salib hanya untuk menyenangkan hati Bapa di surga. Ketiga, mengajarkan mereka agar kehidupannya penuh dengan Roh Kudus: supaya orang-orang di suku Ketengban, untuk memahami makna dari tujuan hidup orang percaya adalah harus memiliki kehidupan dengan penuh Roh Kudus, sehingga