Penginjilan di Suku Ketengban
Tujuan Penginjilan
Pada
dasarnya yang harus disadari adalah, pelayanan di kota-kota besar maupun di kota-kota
kecil tidak sama dengan yang pelayanan di suku Ketengban. Banyak hal yang harus
dipelajari dan menyesuaikan diri dengan penduduk setempat, demi Injil Kristus dapat
diberitakan kepada mereka.
Peneliti
dan tim
misi PUFST, mengadakan pelayanan kepada
orang-orang di suku Ketengban, salah satu cara yang efektif untuk dapat
tersampaikan firman Tuhan adalah harus menyesuaikan diri dengan orang-orang
yang ada disana, baik melalui tempat tinggal, makanan, minuman dan kondisi yang
ada di sana, supaya peneliti dan tim misi PUFST, dapat melakukan pelayanan dengan
baik. Harus diadakan juga follow up dua atau tiga bulan sekali, sesuai
dengan kesepakatan, supaya dapat meningkatkan pelayanan dengan baik.
Mengontrol kepada jemaat yang
sudah percaya Tuhan agar bisa terlayani dengan baik dan tetap hidup dalam iman
kepada Tuhan Yesus. Membawa jemaat untuk selalu mengandalkan Tuhan Yesus Kristus
dalam segala hal, supaya iman jemaat menjadi dewasa di dalam Tuhan. Tugas peneliti
dan tim misi PUFST, adalah berusaha
untuk orang-orang yang ada di suku Ketengban agar terdidik supaya dapat memberitakan
Injil Kristus kepada yang belum mendengarkan-Nya.
Gereja Perjanjian Baru (PB)
tidak berusaha untuk menjalankan penginjilan di dalam ruangan yang tertutup
tetapi keluar ke dunia. Dasar dari perintah untuk mengabarkan Injil di dunia
adalah Matius 28:18-20. Pekerjaan gereja di tengah dunia adalah untuk menjadikan
murid, membaptis mereka, dan membawa mereka ke dalam persekutuan orang percaya.
Pelayanan penginjilan tidak
hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, melainkan oleh semua orang percaya
(Kisah Para Rasul 8:4). Berita sentral yang diberitakan oleh gereja mula-mula
adalah berita tentang Tuhan Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 8:5,12,35; 9:20; 11:20).
Komentar
Posting Komentar